Selamat Datang di Blog Analis Kesehatan Pontianak, Semoga Blog kami bermanfaat bagi Anda. Jangan Lupa untuk meninggalkan komentar untuk kemajuan blog kami, terima kasih!

24 Februari 2011

Kiat membaca Hasil Laboratorium Darah Part II

Ketika menerima lembar hasil pemeriksaan laboratorium, seringkali orang bertanya-tanya, hasilnya bagaimana, normal atau tidak, ada penyakitnya atau tidak? Cara yang termudah adalah dengan melihat angka pada kolom hasil dan membandingkannya dengan nilai rujukan (reference range) atau nilai normal (normal range) yang biasanya disertakan dalam lembar hasil tersebut. Jika masih belum mengerti, tanyakan ke dokter, selain tahu hasilnya juga bisa berkonsultasi lebih lanjut.

Pada postingan ini saya akan melanjutkan postingan terdahulu. Semoga bermanfaat untuk Anda. Selamat membaca.

Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein diperlukan dalam (1) pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, (2) sintesis hormon, enzim, antibodi (kekebalan tubuh), (3) transport substansi khusus, (4) sistem koagulasi (pembekuan) darah, dan (4) pengaturan keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
Protein kebanyakan disintesis di hati, yaitu albumin, globulin dan faktor-faktor pembekuan darah. mengukur jumlah dan jenis protein dalam darah. Pemeriksaan protein untuk mengetahui indeks kesehatan dan gizi seseorang. Jenis pemeriksaan protein yang umum dilakukan adalah protein total (protein secara keseluruhan), albumin dan globulin.


Lemak Darah
Lemak darah terdiri dari trigliserid dan kolesterol. Sedangkan kolesterol terdiri dari kolesterol HDL (High Density Lipopretein), kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan kolesterol VLDL (Very Low Density Lipopretein).

Semua lemak dalam menu makanan kita akan diolah menjadi trigliserid, asam lemak bebas, fosfolipid, dan kolesterol. Tiga unsur yang perlu diperhatikian sehubungan dengan kesehatan adalah asam lemak bebas, trigliserid, dan kolesterol.

Asam lemak bebas yang berlebihan di dalam darah akan diubah sebagai trigliserid. Sebagian trigliserid digunakan untuk pembentukan kolesterol. Jika trigliserid menumpuk dalam darah, dengan sendirinya kolesterol juga akan meninggi.

Dalam pemeriksaan laboratorium, lemak diperiksa sebagai kolesterol total (keseluruhan kolesterol), kolesterol HDL, kolesterol LDL dan trigliserid. Seseorang harus puasa setidaknya 10 jam sebelum diambil darahnya.

Kolesterol total sebaiknya kurang dari 200 mg/dl, kolesterol HDL > 40 mg/dl, kolesterol LDL

Faktor Risiko jantung
Protein C reaktif (C-Reactive Protein). Pemeriksaan CRP digunakan untuk menilai respon tubuh terhadap adanya peradangan. Sedangkan CRP sensitifitas tinggi atau hsCRP (high sensitive CRP) berguna dalam predicting penyakit pembuluh darah (vascular), serangan jantung atau stroke.

Homocysteine. Homocysteine adalah asam amino yang biasanya ditemukan dalam jumlah kecil di dalam darah. Lebih tinggi terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit vascular lainnya. Homocysteine tinggi mungkin juga karena adanya kekurangan dari asam folat atau vitamin B12, karena turun temurun, usia tua, penyakit ginjal, atau obat tertentu. Laki-laki cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Kadar homocysteine tinggi dapat dikurangi dengan lebih banyak makan sayur-sayuran hijau, sereal atau vitamin B-12.

Lipoprotein (a) atau Lp (a). Konsentrasi yang tinggi terkait dengan penyakit jantung koroner (PJK). Pada orang dengan diabetes dan tinggi Lp (a) ada peningkatan risiko penyakit asymptomatic koroner.


Thyroid
Thyroid adalah kalenjar yang terletak di leher right below the adam’s apple. Thyroid mengontrol kecepatan pembakaran energi, membangun energi tubuh, dan mengatur tingkat sensitivitas tubuh terhadap hormon2. Selain itu, thyroid juga menghasilkan hormon Thyroxine (T4), Triiodothyronine (T3) yang berperan dalam metabolisme dan pertumbuhan tubuh keseluruhan, dan thyroid juga memproduksi hormon kalsitonin (calcitonin) yang berperan dalam mengatur keseimbangan kalsium.
Pembentukan thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) dikendalikan oleh hormon Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau juga disebut thyrotropin, suatu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitary anterior.Pemeriksaan laboratorium terhadap thyroid terdiri atas T3 total, T4 total, T3 bebas (free T3), T4 bebas (free T4) dan TSH. Hasil pemeriksaan thyroid berguna untuk mengetahui aktifitas thyroid. Beberapa keadaan yang berhubungan dengan aktivitas kelenjar thyroid adalah : hyperthyroidisme/hyperactive thyroid, seperti pada penyakit graves dan hypothyroidisme/hypoactive thyroid, seperti pada congenital juvenilis, myxedema, dan goiter (gondok)


Hemoglobin Glikosilat atau Glikohemoglobin
Glycohemoglobin-A1 atau hemoglobin A1c (HbA1c) berguna untuk mengukur jumlah gula kimia yang menempel pada sel darah merah. Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah seseorang penderita diabetes terkontrol atau tidak selama 3 bulan.


Hormon
Insulin. Insulin diproduksi oleh pancreas, berfungsi dalam metabolisme gula dalam tubuh. Pada diabetes tipe 1 (turunan), kadar insulin kurang/rendah, karena itu tipe ini sangat bergantung pada insulin (insulin dependent diabetes). Sedangkan pada diabetes tipe 2 (didapat), kadar insulin tinggi tetapi fungsinya kurang bagus. Kadar insulin sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung individu yang sensitifitas atau resistensi terhadap insulin. Kadar insulin juga sangat bervariasi sesuai dengan saat terakhir makan terjadi.

C-peptide. Ini adalah fragmen melekat pada insulin (pro-insulin) saat diproduksi insulin dalam pankreas. Kadar C-peptide biasanya berkorelasi dengan kadar insulin, kecuali bila orang mendapat suntikan insulin. Ketika seorang pasien hypoglycemic (gula darah rendah), tes ini mungkin berguna untuk menentukan apakah kadar insulin yang tinggi karena pancreas berlebihan dalam melepas insulin, atau karena suntikan insulin.

Estradiol. Estradiol adalah hormon estrogen yang penting untuk menilai fungsi reproduksi. Pemeriksaan estradiol berguna untuk mengukur aktifitas ovarium. Kadar estradiol pada perempuan bervariasi sesuai dengan usia, dan apakah mereka yang memiliki siklus haid normal atau tidak. Kadar hormon ini juga berubah pada kehamilan, melahirkan atau penggunaan pil KB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda sangat berpengaruh dalam kemajuan blog ini..
jadi mohon komentarnya, no spam, no porn..
silahkan untuk menampilkan nama sebelum komentar..