Selamat Datang di Blog Analis Kesehatan Pontianak, Semoga Blog kami bermanfaat bagi Anda. Jangan Lupa untuk meninggalkan komentar untuk kemajuan blog kami, terima kasih!

9 Maret 2010

Metabolisme Bakteri

Metabolisma didefinisikan sebagai semua reaksi kimia yang terjadi dalam sel.
Bagai mana halnya dengan eksoenzim?. Tetap di anggap sebagai metabolisma,
sebab meskupun reaksi kimia berlangsung di luar sel tetapi enzim disekresikan dari
dalam sel.
Metabolisma terdiri dari dua proses yang berlawanan yang terja secara
simultan.Reaksi tersebut adalah:
1. Sintesis protoplasma dan penggunaan energi yang disebut sebagai
Anabolisma.
2. Oksidasi subsstrat diiringi dengan terbentuknya energi disebur dengan
Katabolisma.
Bagaimana Bakteri Memperoleh Energi ?
Melalui proses Oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan elektron
sedang reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena elektron tidak dapat
berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu diiringi oleh reaksi
reduksi. Hasil dari reaksi oksidasi dapat terbentuknya energi.
Fosforilasi Oksidatif
Pada umumnya reaksi oksidasi secara biologi dikatalisis oleh enzim
dehidrogenase. Enzim tersebut memtransfer elektron dan proton yang dibebaskan
kepada aseptor elektron intermedier seperti NAD+ dan NADP+ untuk dibentuk
menjadi NADH dan NADPH. Fosforilasi oksidasi terjadi pada saat elektron yang
mengandung energi tinggi tersebut ditranfer ke dalam serangkain transpor elektron
sampai akhirnya di tangkap oleh oksingen atau oksidan anorganik lainnya sehingga
oksigen akan tereduksi menjadi H2O.
1. Tranfer elektron menuju oksigen melalui berbagai caier seperti
flavoprotein,quinon maupun citekrom.
2. Adanya tranfer elektron ini mengakibatkan aliran proton (H+)dari sito
plasma ke luar sel. Jadi arah aliran adalah dari dalam ke luar. Hal ini akan
menimbulkan peredaan konsentrasi proton atau dikenal dengan gradien
pH.
3. PH pada umunnya 7,5. Gradien pH terjadi jika pH di luar sel lebih kecil
dari 7,5. Selanjutnya gradien pH bersama dengan potensial membenuk
protonmotive force. Kekuatan (protonmotive force) inilah yang menarik
proton dari luar sel kembali ke dalam sel. Bersamaan dengan masuknya
kembali proton tadi terbentuk energi yang digunakan untuk berbagai
aktifitas sel.
4. Para menbran terdapat enzim spesifik disebut dengan ATPase. Energi
yang di sebabkan pada saat masuknya kembali proton tadi akan digunakan oleh ATPase untuk forforilasi ADP menjadi ATP. Energi ini di
simpan dalam bentuk ikatan fosfat yang selanjutnya dapat di gunakan
untuk aktifitas sel. Reaksinya adalah:
Adenosin -P ~ P + Pi. ……energi…… Adenosin- P~ P~ P
Ada dua macam energi yang digunakan oleh makhluk hidup.
1. Sinar matahari. Organismanya disebut dengan organisma
fotosintesis atau di kenal juga dengan organisma fototrofik.
2. Oksidasi senyawa kimia. Organismanya disebut dengan organisma
kemosintesis kemotrofik atau autotrofik
Fotosintesis ada 2 macam
1. Fotosintesis tipe Cynobacteria. Fotosintesis tipe ini sama dengan fotosintesis yang
terjadi pada tanaman tingkat tinggi dengan keseluruhan reaksi adalah.
CO2 + 2H2O ……sinar matahari…… H2O + [ CH2o ]n + O2
klorofil
dimana pada sistem fotosintesis ini terdapat 2 fotosistem yaitu fotosistem (PS) I
dan II. Aliran elektron dari PS II ke PS I selanjutnya mengubah NADP+ menjadi
NADPH. Aliran eletktron yang demikian dikatakan noncyelic phosphorilation.
2. Fotosintesis tipe Noncyanobacteria.
Kelompok bakteri ini tidak memiliki fotosistim II untuk menfotolisis H2O. Dengan
demi kian bakteri ini tidak pernah menggunakan air sebagai reduktan sehingga
oksigen tidak pernah di hasilkan dari fotosintesis. Fotosintesis yang demikian
berlangsung dalam keadaan anaerob, sehingga dikenal dengan fotosintesis
anaerob. Jadi organisma ini memerlukan suplai senyawa organik sebagai donor
hidrogennya Persamaan reaksi secara umum adalah:
Sinar matahari
CO2 +2H2A……………………….H2O + [CH2O]n + 2A
klorofil
Berdasarkan tipe pada reduktan dan pigmen fotosintesisnya kelompok bakteri ini
dapat di bagi menjadi 3 family yaitu Chlorobiceae,Ceomaticeae, dan
rhodospirillaceae.
1. Chlorobiceae.
Disebut juga dengan green-sulfur bacteria. Bacteri ini juga di gunakan
hidrogen dan beberapa senyawa mengandung sulfat sebagai reduktanya.
Sinar matahari
a. CO2 + 2H2……………………….. CH2O + H2O
b. CO2 + 2H2S ………………….. CH2O + H2O + 2 S
c. 3CO2 + 2S + 5h2O ………………. 3 CH2O + 2H2SO2
d. 2CO2 + Na2S2O3 +3H2O ……………….. 2CH2O + Na2SO4
2. Chromaticeae.
Pada prinsipnya sama dengan Chomaticeae tetapi pigmen yang dimilikinya
tidak hijau melainkan merah- jingga disebut dengan purle- surful- bacteria.
3. Rhodospirillaceae.
Bakteri ini menggunakan hidrogen dan berbagai senyawa organik sebagai
reduktan . contoh: Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.
Sinar mathari
CO2 + 2CH3CHOHCOOH …………………….CH2O + H2O + 2CH3COCOOH
Yang perlu diperhatikan bahwa fotosintesis ini hanya dapat berlangsung
dalam keadaan anoerob. Akan tetapi ada beberapa anggota Rhodospirillaceae
mampu melakukan pertumbuhan nonfortosintesik dengan adanya oksingen
apabila media mengandung cukup nutisi untuk tumbuh.
Chemotrofik atau Autotrofik Organisme
Seperti halnya organisme fotosintetik, kelompok bacteri ini menggunakan CO2
sebagai sumber korban. Akan tetapi untuk mengubah CO2 menjadi material sel
diperlukan energi dan NADPH. Pada bakteri fotosintetik energi dan NADPH ini
diperoleh dari sinar matahari, akan tetapi pada organisma kemoutotrofdiperoleh dari
oksidasi senyawa kimia. Jadi proses pengangkapan energi sama dengan yang terjadi
pada fosforilasi oksidatif dimana elektron yang dihasilkan dari oksodasi sulfut, amino
dan lain-lain di transfer melalui serangkaian stanspor elektron yang menyebabkan
keluarnya proton dari sel. Potensial pH yang terjadi dikonversi didalam ikatan fosfat
yang mengandung energi yang tinggi dada saat proton tersebut masuk kembalik
kembali kedalam sel melalui chanel proton.
Setelah ATP termasuk, pola biosintesis dalam sel analog dengan organisme
fotosintesis.
Bacteri kemaoautotrof ini dikelompokkan menjadi beberapa generasi berdasarkan
pada macam senyawa organik yang dioksidasi sebagai sumber energi.
Oksidasi sulfur, Thiobacillus
2S + 3O2 + 2H2O ……………… 2H2 SO4
Oksidasi amonia, Nitrosomonas
2NH4CI + 3O2 ……………… 2HNO2 + 2HCI + 2H2O
Oksidasi nitrit, Nitrobacter
2NaNO2 + O2 …………………. 2 NaNO3
Oksidasi Hidrogen
2H2 + O2 ……………… 2H2O
Oksidasi senyawa mengandung Fe, Siderocapsa
4FeCO3 + O2 + 6H2O…………….. 4Fe (OH)3 + 4CO2
METABOLISMA HETEROTROF
Sebagian besar bakteri kehilangan kemampuan untuk mensintesis
protoplasma dari senyawa-senyawa anorganik sehingga bergantung sepenuhnya
pada senyawa organik sehingga sebagai makanannya. Organisme yang demikian
disebut dengan heterotrof yang artinya ‘ nourish by other, atau makanan
disediakan oleh organisme lain, dan tipe nutrisinya di sebut heterotrofik. Akan
tetapi perlu diingat bahwa batasan ini sebenarnya tidak begitu tegas. Dan
adabeberapa mikroorganisma heterotrof membutuhkan senyawa organik lebih
banyak di bandingkan dengan organisme lain.
Berdasarkan sumber korban dan energinya, mikroorganisme dikelompokkan
sebagai berikut
Kelompok Sumber Energi Sumber C
Chemoheterotrof Oksidasi senyawa organik+ Senyawa organik
Chemoautotrof Oksidasi senyawa anorganik CO2
Fotoheterotrof Sinar matahari Senyawa organik
Fotoautotrof Sinar matahari CO2
Pola metabolisme
Seperti yang telah didiskusikan bahwa keperluan energi untuk proses
biosintesis dipenuhi dari reaksi oksidasi. Oleh karena elektron tidak dapat berada
dalam bentuk bebas maka setiap reaksi reduksi Bakteri Heterotrof secara garsi
besarnya dapat dikeleompokkan berdasarkan “end product” atau hasil akhir dari
metabolisme. Pada dasarnya end product ini menunjukkan atau berperan sebagai
aseptor elektron terakhir dalam jaluar metabolisme.
Apa saja yang dapat berperan sebagai aseeptor elektron terakhir ? jawabnya
adalah bervariasi tegantung pada enzim dari organisma tersesbut. Dalam hal ini
bisa oksigen bebas, atau berbagai senyawa organik maupun an organik. Bakteri
yang Harus menggunakan oksigen sebagian reseptorr terakhir disebut sebagai
obligat aerob. Bakteri yang hanya hidup dalam kondisi bebas udara (oksigen)
disebut Obligat anaerob. Sedangkan bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa
oksigen dalam arti dapat menggunakan oksigen atau senyawa anorganik senagai
aseptor elektromn terakhir disebut dengan fakultatif. Dan mikroorganisma yang
tumbuhn dengan baik pada akondisi kandungan oksigen sedikit disebut
mikroaetrifilik.
Kita dapat jga mengelompokkan ja;lur metabolisme sebagai perrementatatif
atau respirasi. Meskipun kedua kelompok tersebut hanya berbeda dalam hal
reseptor elektron terakhir yang digunakan, adalah pentimg untuk dapat dibedakan
keduanya. Respirasi terjadi pada saat elektron yang dibebbaskan akan rekasi
oksidasi distransfer melalui serangkaian transfor elektron yang menyebebakan
keluarnya proton melalui membran sel dan energi dihadirkan memalui fosforilasi
oksidatif.
Fermentasi adalah proses yang berlangsung adalam keadaan anaaerob,
dimana dalam proses ini tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam membran sel. Dalam hal ini elektron dan
proton distranfer langsung dari senyawa yang oksidasi menuju senyawa organik
intermediet yang lain yang akhirnya membentuk produk fermentasi yang stabil.
Oleh karena itu pada proses fermentasi terjadi akumulasi produk yang organisme
tidak mampu mengoksidasi oleh lanjut.
FERMENTASI
Selama fermentasi produk intermediet yang terbentuk dari katabolisme
senyawa organik seperti glukosa berperan sebagai aseptor elektron terakhir
menyebabkan terbentuknya senyawa produk akhir fermentasi yang stabil. Sebagai
contoh, pada umumnya mikroorganisme mengubah guka menjadi asam piruvat.
Dalam hal ini juga membentuk NHDA dan harus melepaskan elektronnya kepada
aseptor jika organisme melakukan metabolisme lebih lanjut. Hal ini dipenuhi dengan
cara menggunakan asam pirauvat atau beberapa produk dari asam piruvat sebagai
aseptor elekktron terakhir. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah : dengan tidak
adanya transfor ewlektron selqma permentasi ikatan fosfat berenergi tinggi tidak
terbentuk melalui fosfolirasi oksidatif melainkan proses yang disebut dengan
fosfolirasi subsrat. Dalam hal ini senyawa intermediate diokasidasi, energi yang
dilepaskan dikonversi langsung kedalam ikatan yang mengandung energi tinggi.
Senyawa yang mengandung senyawa tinggi tersebut selanjutnya dapat ditransfer ke
ADP untuk dibentuk menjadi ATP sebagai manan ditunjukkan dalam skema berikut.
Glukosa
Glujkosa 6P
Frukrosa 6P
Fruktosa 1,6 biP
Dihidropsi aseton P……………Gliseraldehid 3P (2)
1,3 bifosfo gliserat (2)
3P gliserat (2)
PEP (2)
H20
Piruvat (2)
End produ
Keterangan:
Jalur Embden- Meyerhof untuk disimilasi glukosa. Perhatikan bahwa setiap
melekul fruktosa 1,6 biP dipecah menjadi senyawa 3C yang seimbang satu sama
lain. Senyawa gliseraldehid 3P dioksidasi, maka senyawa dihidroksi aseton P
dikonversi menjadi gliseraldehid 3P. Dari skema tersebut juga dapat diketahui bahwa
melekul ATP dibutuhkan untuk mengawali reaksi, akan tetapi 4 melekul ATP
terbentuk selama disimilasi 1 melekul glukosa menjadi 2 melekul piruvat. Di samping
itu juga terbentuk 2 melekul NADH yang harus dioksidasi dengan melepaskan
elektron dan protonnya pada aseptor elektron terahkir.
Jalur-Jalur Fermentasi
Sebagai mana ditujukkan dalam skema di atas, selain menghasilkan asam
piruvat sebagai end produk juga dihasilkan 2 melekul NHDH yang harus dioksidasi.
Tergantung pada tipe mikroorganismenya asam piruvat (CH3COCOOH)
dimetabolisme lebih lanjut untuk menghasilkan produk akhir fermentasi sebagai
mana ditunjukkan dalam skema berikut:
1. Fermentasi Asam homolaktat
Dilakukan oleh beberapa bakteri Streptococcus dan laktobacillus
NADH NAD+
Asam piruvat ………………………………… asam laktat
2. Fermentasi Alkohol
Dilakukan oleh Yeast
CO2 NADH NAD+
Asam piruvat …………….. asetaldehid ………………. Etil alkohol
3. Fermentasi Asam Campuran
Escherichia coli dan beberapa bacteri anterik lainnya
NADH NAD+
Asam piruvat …………………………… Asam laktat
CO2
Oksaloacetat Asetil Co. A + Asam Forman
2NADH 2NADH
2NAD+ 2NAD+
Asam suksimat Etil alkohol Asam Asetat H2 + CO2
4. Fermentasi butylen-glikol
Enterobacter, Pseudomonas, dan Bacillus
CO2 CO2 NADH NAD+
2 piruvat…………asam asetolaktat…………asetoin……………………..2,3 butilen
glikol
5. Fermentasi Asam propionat
Dilakukan oleh Propioniacterium dan Veillonela
CO2
3 asam piruvat……………………asam asetat
2 oksalo asetat
2CO2
enzyme bond
2 asam suksinat
propionil Co A
asam propionat
suksinil Co A
2 methil malonil Co A
Energi yang bergabung dalam ikatan propiionil Co A disimpan oleh reaksi
propionil Co A dengan asam ukinat membentuk suksinil CoA dan asam
propionat bebas. Selanjutnya CO2 yang dibebaskan dari decarboksilasi
metil malonil CoA tetap berikatan dengan enzim yang mengandung biotin
yang akan mentransfer CO2 kepada asam piruvat membentuk asam
aksalo asetat. Organisma ini juga dapat membentuk oksalo asetat dari
reaksi PRP (Phosphoenol piruvat) dengan CO2 bebas
6. Fermentasi Asam Butirat, butanol, dan aseton
Bakteri yang melakukan fermentasi tersebut adalah Clostridium
4CO2
4 asam piruvat…………………..4 asetil CoA……………………….asam asetat
aseton…………………………………………2 aseto asetil CoA etil alkohol
NADH
NAD+
2 crotonil CoA
isopropil
alkohol
2 butiril CoA
NADH
NAD+
Dari skema tersebut dapat diketahui bahwa berbagai macam senyawa yang dapat
berperan sebagai aseptor elektron terakhir. Jadi produk akhir dari fermentasi juga
bervariasi. Dalam hal fermentasi asam laktat atau alkohol, hanya satu macam. Pada
fermentasi lain seperti campuran asam atau asam butirat menggunakan bermacam
aseptor elektron dan produk fermentasi juga bervariasi. Tidak semua bakteri
melakukan metabolisma gula melalui jalur embden-meyerhof, tetapi ada beberapa
alternatif penguraian glukosa menghasilkan tipr fermentasi seperti yang telah
didiskusikan.
Tabel berikut merupakan kesimpulan tipe-tipe fermentasi yang penting pada
mikroba.
Tipe Fementasi Oranisma End Products
Alkoholik Sacharomyces Ethanol, CO2
Laktat Streptococcus
Lactobacillus, Bacillus
Asam laktat
Campuran asam E. coli, dan bakteri enterik
lain
Asam laktat, asetat,
suksinat, ehanol, CO2
dan H2
Butilen glikol Enterobakter, klebsiella Butilen glikol, dan
campuran asam dalam
jumlah sedikit
Asam propionat Propionibacterium, Veillonela Asam propionat, asam
asetat dan co2
Asam butirat,
butanol
Clostridium Butanol, etanol, dan
asam asetat
Respirasi Mikroba
Respirasi didefenisikan sebagai penggunaan serangkaian transfor elektron
untuk mentrasnfer elektron menuju aseptor elektron terakhir. Energi diperoleh
melalui fosporilasi oksidatif tetapi dalam prosesnya bisa menggunakan oksigen
sebagai aseptor elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorganik lain
(resfirasi anaerob).
Resfirasi Aerob
Banyak organisma yangn mampu menggunakan oksigen sebagai aseptor
elektron terakhir. Dalam hal ini tidak diperlukan reduksi senyawa intermediator
sebagaimana dalam permentasi. Hasilnya senyawa-senyawa intermediate tersebut
dapat dioksidasi sempurna menjadi karbon dioksida dan air. Ini merupakan
keuntungan yang sangat besar bagi organisme akarena jumlah energi yang
dihasilkan dari oksidasi sempurna satu molekul glukosa jauh leb besar bila
dibandingkan melalui permentasi.
Hal ini disebabkan rangka aliran elektron dari NADH ke O2 melalui
serangkaian karir Cytocrom menghasilkan 3 ATP. Energi tersebut, bersama dengan
eneegi yang diperoleh dari oksidasi Virupat menjadi asetil COA menghasilkan 36 ATP
yang dihasilkan dari metabolisma glukosa menjadi CO2 dan H2O. Jika kita
bandingkan dengan dua ATP yang dibentuk dari satu molekul glukosa melalui
permentasi alkohol atau asam laktat, maka metabolisme aerob jauh lebih efesien
dibanding dengan permentasi.
Bagaimana Peruvat diubah menjadi CO2 dan H2O dan bagimana prosses
tersebut menghasilkan sejumlah besar energi untuk sel ?. Hal ini dipenuhi melalui
proses degradasi disebut tricarboxylic Acid Cycle (TCA Cycle) atau dikenal dengan
siklus asam sitrat maupun siklus Krebs. Setiap kali oksalo asetat bergabung dengan
asetil COA yang berasal dari Piruvat masuk kedalam siklus akan membentuk
senyawa 6 karbon yang dikenal dengan asan sitrat sehingga dinamakan siklus asam
sitrat. Dalam setiap putaran menghasilkan serangakaian oksidasi menyebabkan
terjadinya reduksi NAD atau FAD dan membebaskan 2 molekul CO2. jadi senyawa 6
karbon asam sitrat kembali ke bentuk semula yaitu senyawa 4 karbon oksalo asetat
yang siap bergabung kembali dengan asetat / astil COA.
Akhirnya semua senyawa NADH dan FADH mengalami posforilasi oksidatif
dengan melepaskan elektron melalui serangkain cyticrom ke oksigen menghasilkan
air dan 3 molekul ATP untuk setiap pasang elektron dari NADH. Jumlah energi yang
diperoleh dari permentasi dan resfirasi dari satu molekul glokosa adalah sebagai
berikut :
Glikolisis Anaerob / Fosforilasi sub srat 2 ATP
Metabolisme Aerob / Fosforilasi oksidatif :
Dari glikosis 6 ATP
Metabolisma asrtil COA (2NADH) 6 ATP
TCA cycle;
Metabolisma suksinil COA 2 ATP
Oksidasi 6 NADH 18 ATP
Oksidasi 2 FADH 4 ATP
Total Energi 38 ATP
Reaksi Anaplerotik
Senyawa intermediate dalam TCA digunakan juga untuk Bio Cintesis Asam
Amino, asam nukleat dan komponen penting lainnnya dalam sel. Pengambilan
senyawa intermedier tersebut dari dalam siklus untuk tujuan biosintesis
menyebabkan ketidak seimbangan senyawa 4 karbon yang digunakan untuk
kelangsungan siklus. Jadi harus ada mekanisma yang dapat menyediakan kembali
senyawa yang dipakai tersebut. Mekanisma yang demikian disebut dengan
anaplerotik. Contoh : banyak bakteri yang menggunakan enzim PEP carbocsilase
untuk membnetuk senyawa 4 C oksaloasetat dari priosa pospat dalam jalur Rmbden
/Meyerhoff. Tanpa adanya mekanisma yang demikian, sel yang hanya menggunakan
gula sebagai sumber karbon tidak mungkin dapat tumbuh.
Siklus Glioksilat
Rangkaian rekasi anaplerotik lainnya terutama penting bagi sel yang
menggunakan asam asetat atau asma lemak sebagai sumber karbon adalah siklus
gleoksilat. Siklus ini terdiri dari dua reaksi yaitu :
1. pemecahan gleoksilat dari asam isositrat
2. penambahan senyawa 2 karbon asam gleoksilat pada asetil COA membentuk
asam malat (senyawa empat karbon)
Dengan demikian siklus gleoksilat meniadakan dua tahapan dekarboksilasi
sseperti halnya pada SAS. Reaksi ini tidak dilakukan untuk menghasilakn energi
melainkan dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan SAS pada senyawa intermedier
empat karbon yaitu Oksalo asetat diambil dari siklus untuk keperluan biosinetsis.
Resfirasi Anaerob
Disamping metabolisma aerob, dan permentasi terdapat metabolisma lain
yang pada umumnya bersifat anarob. Akan tetapi mikro organisma tersebut tidak
melakukan permentasi. Bakteri tersebut menggunakan senyawa anorganik sebagai
aseptor elektron terakhirnya. Organisma tersebut dapat dibagai dalam 3 kelompok
yaitu : reduser sulfat, reduser nitrat dan bakteri metan. Yang perlu diingat bahwa,
meskipun tipr metabolismenya adalah anaerob, elektron yang dibebaskan melalui
reaksi oksidasi ditrasnsfer melalui serangkaian ternasfer elektron dan energi
dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif. Letak perbedaan antara resfirasi aerob dan
anerob adalah bahwa pada respiriasi anaerob yang berperan sebagai aseptor
elektron terkahir adalah senyawa anorganik, bukan oksigen.
Sulfat Reducer
Kelompok bakteri yang mereduksi sulfat adalah desulfofibrio dan desulfhoto
maculum yang merupakan bakteri pembentiuk spora. Kedua bakteri tersebut
merupakan organisma anaeorob obligat diamana yang berperan sebagai aseptor
elektron terkahir adalah sulfat yang mereduksi menjadi sulfit. Reaksnya adalah :
SO 4 2- + 8 e- + 8 H+ …………….S2- + H2 O
Organisma ini membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon. Oleh
karena itu disebut dengan organisma heterotrob.
Nitrat Reduser
Kebanyakan mikroorganisma yang dapat menggunakan nitrat sebagai aseptor
elektron terakhir adapat dikatakan sebagai fakultatif. Jadi dalam keadan anaerob
dapat menggunakan nitrat jika tersedia. Jika tidak, mikroorganisma akan
melakukan metabolisma aerob ataupun permetasi. Kelompok bakteri ini antara lain;
Escherichia, Enterobakter, Bacillus, Pseudomonas, Mikrocoocus dan Rhizobium..
mikroorganisam tersebut nmereduksi nikrat menjadi nitrogen bebas.
2NO3
- + 12 e- + 12 H + …………..N2 + 6 H2 0
Proses in disebut dengan Denitrifkasi yang merupakan masalah serius bagi pertanian
karena menyebabkan hilangnya nitrat dari tanah. Akan tetapi proses tersebut
sanyat bermanfaat untuk mengambil nitrogen dari lembah tinja atau lembah yang
lain.
Bakteri Metan
Kelompok bakteri ini dapat menggunakan CO2 sebagai aseptor elektron dan
mereduksinya manjadi metan.
CO2 + 8 e- + 8 H + …………..CH4
+ 2 H4O
Organisma ini terdapat dalam usus binatang ruminamsia. Bakteri ini dapat
mengahasilakn gas metan sebanyak 60 L setiap hari.

1 komentar:

komentar anda sangat berpengaruh dalam kemajuan blog ini..
jadi mohon komentarnya, no spam, no porn..
silahkan untuk menampilkan nama sebelum komentar..