Selamat Datang di Blog Analis Kesehatan Pontianak, Semoga Blog kami bermanfaat bagi Anda. Jangan Lupa untuk meninggalkan komentar untuk kemajuan blog kami, terima kasih!

24 Februari 2011

Kencing Batu

Istilah kencing batu digunakan untuk menyebut penyakit yang disebabkan adanya batu yang terbentuk di dalam ginjal dan saluran kencing. Tempat yang paling sering menjadi lokasi batu adalah ginjal, kemudian ureter dan kandung kemih.

Batu ginjal terbentuk jika urin bertambah pekat yang menyebabkan substansi yang terkandung di dalamnya akan mengkristal dan lama-kelamaan menjadi batu. Batu ini bisa terbentuk di ginjal kanan, ginjal kiri atau kedua-duanya.



Batu ginjal sewaktu-waktu bisa turun masuk ke pipa kecil yang diameternya hanya beberapa milimeter, yang dinamakan ureter. Pipa ini menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Sebagaimana ginjal, ureter juga ada dua buah, di bagian kanan dan kiri. Batu ginjal yang masuk ke dalam ureter bisa terus turun hingga masuk ke dalam kandung kemih, atau bisa saja tersangkut dalam pipa ureter dan tidak bisa bergerak sama sekali. Ini yang disebut batu ureter.

Batu kandung kemih bisa berasal dari ginjal yang turun melewati ureter atau memang terbentuk di dalam kandung kemih. Sama halnya dengan batu ginjal, batu kandung kemih terbetuk jika urin bertambah pekat (misalnya karena kurang minum) atau karena seringnya kandung kemih terinfeksi. Selain itu, orang yang kandung kemihnya abnormal (tumbuh tonjolan divertiulum, lumpuh), atau menderita pembesaran prostat beresiko mengidap batu kandung kemih. Namun, kasus batu kandung kemih lebih jarang terjadi.


Gejala Kencing Batu
Batu ginjal jarang menimbulkan gejala, kecuali jika sudah tersangkut pada saluran kemih ginjal, ureter atau menutupi muara kandung kemih. Gesekan dengan dinding saluran kemih menimbulkan nyeri kolik hebat, apalagi jika tersangkut di ureter. Tanpa serangan kolik, sebelumnya mungkin hanya sering demam ringan, mual, merasa tidak enak di perut dan nyeri pinggang kiri atau kanan, atau kedua-duanya.

Mungkin juga sudah mulai sering kencing, dan lebih sering kencing di malam hari. Jika telah menjadi berat, warna urin bisa keruh, merah berdarah dan kencing terasa nyeri. Nyeri sering terasa juga di kemaluan dan di bawah selangkangan. Jika batu menutupi muara saluran kemih kemaluan, pancaran kemih bisa mendadak berhenti, tersendat dan mungkin memancar lagi jika posisi tubuh berubah.

Jika batu kandung kemih sangat besar bisa menutupi saluran kemih sehingga urine yang terus-menerus diproduksi ginjal akan tertahan. Akibatnya bisa timbul kerusakan ginjal, bahkan bisa terjadi gagal ginjal.


Siapa yang bisa terkena kencing batu?
Tidak semua orang bisa terkena kencing batu. Ini tergantung dari sifat urinnya. Jika urin mengandung substansi yang bisa membentuk batu saluran kencing, maka orang berisiko terkena kencing batu.

Kebanyakan, batu kemih terbentuk dari zat kapur yang berikatan dengan oksalat (batu oksalat), fosfat (batu fosfat), karbonat (batu karbonat) atau kolesterol (batu kolesterol). Orang yang kelenjar anak gondoknya lebih aktif dari normal (hiperparatiroidisme), zat kapur dalam darahnya cenderung tinggi.

Selain batu kapur, ada juga batu urat dan batu cystine dan batu struvite. Batu urat terbentuk jika kadar asam urat (uric acid) dalam darahnya lebih dari normal dalam waktu yang lama. Batu cystine terbentuk jika orang mengalami kelainan metabolisme sehingga kadar cystine dalam urin tinggi. Batu struvite terbentuk jika saluran kencing sering mengalami infeksi (umumnya wanita).

Kencing batu bisa kambuh. Pria dua kali lebih sering terkena kencing batu daripada wanita. Beberapa tipe batu kemih bersifat menurun di lingkungan keluarga. Tipe batu kemih lainnya berkaitan dengan kegemukan, penyakit perut, cacat pada ginjal, atau oleh karena penyakit ginjal. Orang yang sering mengalami gangguan usus cenderung terkena batu oksalat. Infeksi saluran kemih yang berulang bisa mencetuskan batu kemih. Dan adanya batu kemih menjadi penyebab seringnya infeksi saluran kemih (urinary tract infection).


Diagnosis Kencing Batu
  1. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk mengetahui adanya infeksi, fungsi ginjal dan penyebab batu kemih. Pemeriksaan ini terdiri dari :
    • Pemeriksaan darah, seperti darah rutin, KED, tes fungsi ginjal (BUN, kreatinin, asam urat), SGOT, SGPT, kolesterol, kalsium
    • Pemeriksaan urin (urinalysis)
    • Analisa batu kemih
  2. Pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan pencitraan yang bertujuan memastikan adanya batu kemih dan menentukan lokasi atau letak batu di saluran kemih. Beberapa pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan adalah :
    • Foto rontgen polos perut
    • Ultrasonografi (USG)
    • Intravenous Pyelography (IVP)
    • Retrograde Pyelography
    • CT-scan perut
    • Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Mencegah Kencing Batu
Beberapa hal berikut ini mungkin bisa dilakukan untuk mencegah kencing batu :
  • Banyak minum air putih
  • Tidak membiasakan menunda atau menahan kencing
  • Jika kadar asam urat tinggi, segera diturunkan dengan diet makanan atau jika perlu, minum obat penurun asam urat, seperti allopurinol
  • Diet dengan membatasi makanan yang : (a) berzat kapur tinggi (susu dan produknya, obat mag antacidum), (b) mengandung purin tinggi (daging-dagingan, kacang tanah, dsb), (c) mengandung oksalat (sayur hijau, teh, cokelat, dsb), (d) garam dapur, (e) vitamin A dan C bermanfaat, tetapi vitamin D perlu dibatasi, (f) magnesium dan vitamin B6 dapat menurunkan oksalat urin
  • Melakukan kontrol laboratorium darah dan urin secara rutin untuk memonitor asam urat, kolesterol, kalsium dan oksalat.
  • Jika menderita diare harus segera diatasi agar jangan sampai dehidrasi atau keurangan cairan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda sangat berpengaruh dalam kemajuan blog ini..
jadi mohon komentarnya, no spam, no porn..
silahkan untuk menampilkan nama sebelum komentar..