Anda mungkin sering mendengarkan kata Leukimia, tetapi belum mengerti maksud dan penyebab dari leukimia serta jenis-jenis dari leukimia..
postingan kali ini mungkin menjawab dari pertanyaan anda, yah sekalian menambah pengetahuan aja deh..!!
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan
jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah
dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri
untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin
tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya.
Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel
baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama
tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana
sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya
mendesak sel-sel lain.
Apa penyebab Leukemia?
Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap
leukemia sedangkan orang lain terhindar dari penyakit itu. Namun, kita
tahu bahwa orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar
kemungkinannya terkena leukemia.
Penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar radiasi sangat tinggi
dan zat kimia industri (misalnya benzena dan formaldehida) memiliki
tingkat risiko leukemia yang lebih besar.
Selain itu, pasien yang dirawat dengan obat-obatan anti-kanker (seperti bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia beberapa tahun
mendatang. Dan pasien yang terkena virus leukemia sel-T manusia
(HTLV-I/Human T-cell leukemia virus-I) juga rentan terhadap penyakit
ini. Faktor-faktor risiko lainnya termasuk orang dengan genetika
tertentu (misalnya sindroma Down) atau kelainan darah tertentu (seperti
sindroma myelodysplastic).
LEUKEMIA YANG SERING BERLAKU.
Leukemia limfositik akut
Leukemia jenis ini banyak berlaku pada kanak-kanak, tetapi ia juga boleh menyerang orang dewasa terutamanya yang berusia 65 tahun ke atas.
Leukemia mielositik akut
Leukemia jenis ini juga biasa menyerang kanak-kanak dan orang dewasa.
Leukemia limfositik kronik
Banyak menyerang orang dewasa yang berusia 55 tahun ke atas dan juga dewasa muda.
Leukemia mielositik kronik
Biasanya menyerang orang dewasa.
sumber : http://www.angelfire.com/
Gejala
Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh
tubuh. Tergantung pada jumlah sel-sel yang abnormal dan tempat sel-sel
ini terkumpul, pasien leukemia mempunyai sejumlah gejala umum antara
lain:
- Demam atau keringat malam
- Infeksi yang sering terjadi
- Merasa lemah atau letih
- Sakit kepala
- Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit)
- Nyeri di tulang atau persendian
- Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa)
- Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak
- Kehilangan berat badan
Diagnosis
Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke
penyakit leukemia, dokter harus mengetahui apakah gejala tersebut
berasal dari kanker atau dari kondisi kesehatan yang lain. Anda akan
diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
- Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening, limfa, limpa dan hati.
- Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.
- Biopsi – dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya. Ahli patologi kemudian akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker. Cara ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah ada sel-sel leukemia di dalam sumsum tulang.
- Sitogenetik – laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening.
- Processus Spinosus – dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter perlahan-lahan akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pasien harus berbaring selama beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit lainnya.
- Sinar X pada dada – sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.
Pengobatan apa yang ditawarkan?
Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. Jenis pengobatan
kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia.
Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat
atau kombinasi dari dua obat atau lebih.
Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara:
- Melalui mulut
- Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intravena)
- Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas - Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman dan/atau cedera pada pembuluh darah balik/kulit.
- Dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal – jika ahli patologi menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi intratekal. Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam cairan cerebrospinal. Metode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui suntikan IV atau diminum seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum tulang belakang.
Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani terapi
biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker.
Terapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik.
Bagi pasien dengan leukemia limfositik kronis, jenis terapi biologi
yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri
pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk
membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi
penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan
adalah bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan
sel-sel leukemia.
Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar
pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa,
otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia
ini. Beberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh
tubuh. (Iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi
sumsum tulang)
Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)
Beberapa pasien leukemia menjalani transplantasi sel induk (stem
cell). Transplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis
obat yang tinggi, radiasi, atau keduanya. Dosis tinggi ini akan
menghancurkan sel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam
sumsum tulang. Kemudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem
cell) yang sehat melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh
darah balik besar di daerah dada atau leher. Sel-sel darah yang baru
akan tumbuh dari sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi ini.
Setelah transplantasi sel induk (stem cell), pasien biasanya harus
menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Tim kesehatan akan
melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel induk (stem cell) hasil
transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yang
memadai.
sumber : http://www.parkwaycancercentre.com/
bahaya sekalitakut,, :) www.musyariaulia.blogspot.com
BalasHapusNgarrek saye we
BalasHapussehat itu indah,....
BalasHapusso,...mulai lh gaya hidup sehat.
banner dah kepasang gantian ya mas cek http://www.nizarmodo.co.cc/2011/03/banner-teman.html
BalasHapuswah bagus banget nih apalagi untuk penggemar Biologi seperti saya ini,moga sukses selalu yo dengan apa yang sobat posting ini....!!
BalasHapustrima kasih yah sobat, salam sukses selalu...
BalasHapusiiih, ngeri banget!
BalasHapusmudahan sy gk akan kena leukimia!
o ya sobat, aq dah follow blog km, nmor 38!
BalasHapusfollow back ya
aku mau tanya berapa lama waktu yg dimiliki penyakit Leukemia limfositik akut,
BalasHapusLeukemia mielositik akut,Leukemia limfositik kronik, Leukemia mielositik kronik,untuk bertahan hidup.??
dan apa efek samping ketika pasien yg teridap penyakit leukimia bila melakukan kemotrapi,tranfusi darah,ato pengobatan lain nya..??
maaf yah, baru sempat dijawab nih..
BalasHapustidak ada yang mampu memprediksi sampai berapa lama seseorang yang menderita leukemia bisa bertahan hidup..
AIDS yang sudah pasti merenggut nyawapun tak ada yang bisa memprediksi berapa lamanya
meskipun begitu, bukan pula tak ada gambaran..
seperti layaknya kanker lainnya, lamanya stadium sampai kematian tergantung kecepatan metastase, daya tahan tubuh dan terapi yang dijalani (kemoterapi).
efek dari kemoterapi, seperti yg umum dilihat, biasanya kerontokan rambut, kulit terbakar (menghitam) dan lain-lain.
efek dari rx transfusi bisa berupa : Reaksi pirogen, reaksi alergi, reaksi hemolitik, atau transmisi penyakit-penyakit infeksi..
semoga bermanfaat..