Dalam
budaya di mana manusia makin sulit melepaskan diri dari telepon
genggamnya, kekhawatiran akan radiasi akibat penggunaan ponsel ini terus
bermunculan.
Riset terbaru menyebutkan radiasi ponsel menyebabkan perubahan pada otak.
Ada penelitian yang mengaitkan penggunaan ponsel dengan kanker, berkurangnya kepadatan tulang, atau gangguan kesuburan pada pria. Akan tetapi studi lain membantah dan menyebutkan tidak ditemukan efek bagi kesehatan.
Menjawab pro-kontra tersebut Dr.Nora Volkow's melakukan penelitian menggunakan ponsel Samsung Knack, model SCH-U310. Ia melakukan penelitian 2,5 tahun lalu. Hasilnya adalah menggunakan ponsel sekitar satu jam bisa meningkatkan metabolisme glukosa dan perubahan di otak. Tapi belum disimpulkan apakah perubahan di otak ini berdampak negatif.
Bagaimana dengan smartphone? Volkow's berpendapat si ponsel pintar ini justru memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dibanding ponsel biasa karena kompleksnya pengiriman data.
Anda bisa mengetahui besarnya pancaran radiasi sebuah ponsel dengan melihat spesific absorption rate (SAR). Angkanya akan mengindikasikan berapa radiasi yang diserap tubuh ketika menggunakan handset dalam kekuatan maksimal.
Sayangnya angka SAR ini tidak ditayangkan dalam buku manual atau dalam kemasan ponsel. Tetapi Environmental Working Group, organisasi nonprofit, telah membuat daftar perbandingan nilai SAR untuk setiap jenis ponsel yang beredar.
Meski begitu sebenarnya ada cara untuk mengurangi paparan radiasi yang berasal dari ponsel ini. Misalnya sebisa mungkin menjauhkan ponsel dari kepala. Penggunaan headset lebih disarankan karena pancaran radiasinya rendah.
"Jika tidak ada headset besarkan saja speakernya atau jauhkan sedikit ponsel Anda dari telinga ketika berbicara. Setiap milimeter sangat berarti," kata Louis Slesin, editor situs berita yang fokus pada keamanan radiasi elektromagnetik.
Pancaran radiasi dari ponsel juga lebih rendah ketika Anda berada dalam posisi diam karena ketika Anda dalam keadaan bergerak cepat, misalnya dalam kendaraan.
Ponsel juga akan memancarkan radiasi lebih tinggi ketika penerimaan sinyalnya lemah. "Makin sedikit jumlah sinyalnya, makin tinggi radiasinya," kata Om Gandhi, profesor elektro dari University of Utah.
Makanya jika Anda ingin mengurangi paparan radiasi, tidak disarankan untuk berbicara di ponsel saat berada di dalam gedung atau di dalam lift karena sinyal ponsel pasti rendah.
Riset terbaru menyebutkan radiasi ponsel menyebabkan perubahan pada otak.
Ada penelitian yang mengaitkan penggunaan ponsel dengan kanker, berkurangnya kepadatan tulang, atau gangguan kesuburan pada pria. Akan tetapi studi lain membantah dan menyebutkan tidak ditemukan efek bagi kesehatan.
Menjawab pro-kontra tersebut Dr.Nora Volkow's melakukan penelitian menggunakan ponsel Samsung Knack, model SCH-U310. Ia melakukan penelitian 2,5 tahun lalu. Hasilnya adalah menggunakan ponsel sekitar satu jam bisa meningkatkan metabolisme glukosa dan perubahan di otak. Tapi belum disimpulkan apakah perubahan di otak ini berdampak negatif.
Bagaimana dengan smartphone? Volkow's berpendapat si ponsel pintar ini justru memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dibanding ponsel biasa karena kompleksnya pengiriman data.
Anda bisa mengetahui besarnya pancaran radiasi sebuah ponsel dengan melihat spesific absorption rate (SAR). Angkanya akan mengindikasikan berapa radiasi yang diserap tubuh ketika menggunakan handset dalam kekuatan maksimal.
Sayangnya angka SAR ini tidak ditayangkan dalam buku manual atau dalam kemasan ponsel. Tetapi Environmental Working Group, organisasi nonprofit, telah membuat daftar perbandingan nilai SAR untuk setiap jenis ponsel yang beredar.
Meski begitu sebenarnya ada cara untuk mengurangi paparan radiasi yang berasal dari ponsel ini. Misalnya sebisa mungkin menjauhkan ponsel dari kepala. Penggunaan headset lebih disarankan karena pancaran radiasinya rendah.
"Jika tidak ada headset besarkan saja speakernya atau jauhkan sedikit ponsel Anda dari telinga ketika berbicara. Setiap milimeter sangat berarti," kata Louis Slesin, editor situs berita yang fokus pada keamanan radiasi elektromagnetik.
Pancaran radiasi dari ponsel juga lebih rendah ketika Anda berada dalam posisi diam karena ketika Anda dalam keadaan bergerak cepat, misalnya dalam kendaraan.
Ponsel juga akan memancarkan radiasi lebih tinggi ketika penerimaan sinyalnya lemah. "Makin sedikit jumlah sinyalnya, makin tinggi radiasinya," kata Om Gandhi, profesor elektro dari University of Utah.
Makanya jika Anda ingin mengurangi paparan radiasi, tidak disarankan untuk berbicara di ponsel saat berada di dalam gedung atau di dalam lift karena sinyal ponsel pasti rendah.
Sumber : New York Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda sangat berpengaruh dalam kemajuan blog ini..
jadi mohon komentarnya, no spam, no porn..
silahkan untuk menampilkan nama sebelum komentar..