Pemeriksaan laboratorium bermanfaat untuk mengevaluasi status  kesehatan individu. Adalah penting untuk menyadari bahwa mungkin hasil  laboratorium berada di luar apa yang disebut "rentang normal (normal range)".  Variasi hasil pemeriksaan laboratorium ini mungkin karena hal-hal  seperti ras, pengaruh diet, umur, jenis kelamin, siklus haid, tingkat  aktivitas fisik, masalah terkait dengan pengumpulan dan/atau penanganan  bahan pemeriksaan, obat-obatan non-resep (aspirin, obat demam, vitamin,  dll), obat-obatan resep, asupan alkohol dan sejumlah faktor yang tidak  terkait dengan penyakit. Apapun hasil yang tidak biasa atau abnormal  harus didiskusikan dengan dokter Anda. Hal ini penting untuk mempelajari  lebih lanjut masalah dalam tubuh Anda serta untuk menetapkan tindakan  awal yang diperlukan.
Setiap  laboratorium menetapkan rentang normal atas hasil pemeriksaan. Rentang  normal ini mungkin saja berbeda-beda untuk tiap laboratorium (meskipun  tidak secara signifikan), tergantung dari metode uji dan pereaksi yang  digunakan. Untuk mengetahui apakah hasil pemeriksaan laboratorium Anda  normal atau tidak, perhatikan lembar hasil laboratorium. Umumnya, hasil  laboratorium memuat : (1) nama/jenis pemeriksaan, (2) hasil pemeriksaan  (berupa angka, simbol/lambang atau kata), (3) nilai normal (normal range) atau nilai rujukan (reference range),  dan (4) satuan (misalnya mg/dl, mmol/l, %, fL, dsb). Jika hasil  pemeriksaan Anda berada di luar nilai normal, maka Anda perlu  berkonsultasi dengan dokter. 
Glukosa darah 
Ini  adalah uji untuk mengetahui tingkat/kadar gula dalam darah. Beberapa  pemeriksaan glukosa darah, yaitu glukosa sewaktu (random), glukosa  puasa, glukosa 2 jam post prandial (setelah makan). Glukosa sewaktu  (random) adalah uji glukosa darah yang dapat dilakukan sewaktu-waktu  tanpa harus puasa terlebih dulu. Tes glukosa puasa dilakukan setelah  puasa selama 8-10 jam, glukosa 2 jam PP dilakukan dua  jam setelah  makan. Uji glukosa puasa dan 2 jam pp merupakan uji untuk menegakkan  diagnosis diabetes mellitus (DM). 
Kadar glukosa darah sewaktu  (tanpa puasa) normalnya berkisar 80 - 140 mg/dL (milligram per  desiliter). Peningkatan kadar gula terjadi setelah makan dan mengalami  penurunan pada pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami  hyperglycemia apabila kadar glukosa dalam darahnya berada jauh di atas  nilai normal. Sebaliknya, dikatakan  hypoglycemia apabila terjadi  penurunan kadar glukosa darah dibawah normal. 
Kadar glukosa  darah puasa normalnya  berkisar 70 – 120 mg/dl dan glukosa 2 jam setelah  makan normalnya berkisar 80 – 140 mg/dl. Seseorang dikatakan diabetes  jika hasil pemeriksaan pada saat puasa 126 mg/dl atau lebih, dan hasil  pemeriksaan 2 jam setelah makan (post prandial) 180 mg/dl atau lebih.  Hasil glukosa darah sewaktu pada diabetes mencapai 140 - 200 mg/dl atau  lebih.
Elektrolit 
Elektrolit yang terdapat  pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free ions). Secara  umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan  anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit  tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut  mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai  anion. Contoh dari kation adalah sodium/natrium (Na) dan  potassium/kalium (K). Contoh dari anion adalah klorida (Cl) dan  bikarbonat (HCO3). 
Elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar  di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na), kalium (K), kalsium  (Ca), magnesium (Mg), klorida (Cl), bikarbonat (HCO3), fosfat (HPO4) dan  sulfat (SO4) 
Kalium (K) mempengaruhi beberapa organ tubuh  utama, termasuk jantung. Kadar kalium yang tidak normal berhubungan  dengan fungsi ginjal (gagal ginjal), muntah atau diare. 
Natrium (Na)  menunjukkan keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan  baik-buruknya kerja ginjal dan kelenjar adrenal. Kadar natrium yang  tidak normal dalam darah juga menunjukkan volume darah yang terlalu  rendah, misalnya akibat dehidrasi (muntah, diare). Keadaan ini juga bisa  terjadi jika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
Kalsium  (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan  agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam  sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat  protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium.
Di  dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H2O)-elektrolit diatur  secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik.  Pada tubuh manusia, elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi  antara lain dalam menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur  pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (body’s fluid  compartement), menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap  reaksi oksidasi dan reduksi serta ikut berperan dalam setiap proses  metabolisme. Nilai apapun di luar rentang normal, tinggi atau rendah,  memerlukan evaluasi medis. 
Limbah produk
Blood  Urea Nitrogen (BUN) adalah produk limbah yang dihasilkan dalam hati dan  dikeluarkan oleh ginjal. Nilai tinggi dapat berarti bahwa ginjal tidak  bekerja seperti yang diharapkan. BUN juga dipengaruhi oleh diet tinggi  protein dan/atau latihan (exercise) yang keras atau kehamilan.
Creatinine  merupakan produk limbah dari sebagian besar kerusakan otot. Tingginya  level BUN dan kreatinin dapat menunjukkan masalah pada ginjal.
Asam urat (uric acid)  biasanya dikeluarkan bersama air seni. Tingginya level asam urat  biasanya terkait dengan masalah encok, arthritis, masalah ginjal dan  penggunaan beberapa diuretic.
Enzim 
AST/SGOT,  ALT/SGPT, Gamma-GT dan Alkalin Phosphatase adalah singkatan untuk  menyebut protein enzim yang membantu semua aktivitas kimia dalam sel.  Mereka berada di dalam otot, hati dan jantung. Cedera pada sel dapat  menyebabkan keluarnya enzim ini ke dalam darah. Kerusakan sel akibat  alkohol dan sejumlah penyakit dapat menunjukkan tingginya nilai-nilai  enzim-enzim tersebut. 
Alkaline phosphatase merupakan enzim  ditemukan terutama di tulang dan hati. Kadar yang lebih tinggi dapat  dijumpai pada anak-anak dan wanita hamil atau kerusakan pada tulang atau  hati atau batu empedu. Kadar yang rendah mungkin tidak signifikan. 
Gamma GT dijumpai tinggi pada penyakit hati, terutama sumbatan pada saluran empedu.
Enzim  transaminase (AST/SGOT, ALT/SGPT) dijumpai meninggi pada  gangguan hati  (misalnya hepatitis, overdosis alkohol), cedera otot dan serangan  jantung. 
LDH (Lactat dehydrogenase) adalah enzim yang  ada di semua sel di dalam tubuh. Banyak jaringan mengandung LDH yang  berfungsi mengkatalisis perubahan reversible laktat ke piruvat. Kadar  LDH meningkat signifikan pada Anemia megaloblastik, Metastasis Karsinoma  khususnya ke hati, Syok dan Hipoksia, Hepatitis, Infark Ginjal, Infark  Miokard, dll. Sesuatu yang merusak sel, akan meningkatkan jumlah di  dalam darah. Jika darah tidak segera diproses dengan benar, kadar yang   tinggi dapat terjadi. Jika semua nilai kecuali LDH berada dalam rentang  yang diharapkan, itu mungkin suatu proses kesalahan dan tidak memerlukan  evaluasi lebih lanjut. 
Bilirubin: adalah pigmen kuning yang  berasal dari perombakan sel darah merah oleh hati. Tingginya kadar  bilirubin sering dijumpai pada penyakit hati akut (hepatitis akut),  anemia hemolitik, batu empedu. Pada penyakit hati konstitusional  (Gilbert’s Syndrome), talasemia, penyakit hati menahun dan anemia  pernisiosa, bisanya bilirubin sedikit meningkat.
CPK (creatininkinase)  merupakan enzim yang sangat berguna untuk diagnosing dari penyakit  jantung dan kerangka otot. CPK mengkatalisis pertukaran fosfat secara  reversible antara kreatin dan ATP (Adenosinetrifosfat), ia  berperan penting dalam menyimpan dan melepaskan energi dalam sel  terutama dalam otot bergaris, otot jantung dan dalam jumlah kecil dalam  otak. Enzim ini adalah yang pertama meninggi setelah serangan jantung (3  hingga 4 jam). Kadar CPK dalam serum darah meningkat signifikan setelah  terjadi kerusakan otot, seperti pada kasus Dsytrophia muscularis  Duchenne, Polimiositis, Infark Miokard, dll.
 
Nice -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸†ћāйk Ɣøǚ•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ 4 infonya,
BalasHapusterima kasih kembali..:)
BalasHapus