Satu tahun yang lalu, Almarhum juga pernah mengalami
serangan jantung.
Setelah menjalani perawatan yang cukup lama keadaanya
membaik. Saya tidak tahu apakah setelah mengalami serangan jantung yang
pertama itu, almarhum berobat secara teratur atau tidak. Dan, yang saya
lihat adalah, sebelum almarhum dirawat lagi, gaya hidupnya belum banyak
berubah.
Setelah dirawat beberapa hari, sahabat saya ini akhirnya meninggal
akibat mengalami serangan jantung untuk ke dua kalinya. Almarhum
meninggal dalam usia yang belum begitu tua untuk ukuran harapan hidup
sekarang.
Pada waktu serangan jantung pertama, saat dirawat,
beberpa kali saya membesuknya. Masih segar dalam ingatan saya janji
almarhum untuk merubah gaya hidupnya, dan yang paling penting saat itu
adalah untuk tidak merokok lagi.
Merokok adalah kebiasaan
almarhum, yang saya tahu sejak mahasiswa. Besar kemungkinan waktu duduk
di sekolah menengah atas juga sudah melakukannya. Kira-kira dua bungkus
sehari rokok habis dihisapnya. Tiga bulan setelah serangan jantung
pertama, kebiasaan merokok almarhum kambuh lagi.
Beberapa kali
saya mengingatkan supaya kebiasaan itu dihentikan, namun almarhum
nampaknya tidak peduli. Mungkin karena sudah merasa sehat dan
seolah-olah tidak ada masalah lagi dengan jantungnya, atau memang candu
rokok itu kembali menguasai pikirannya. Saya ingat juga komentar
Almarhum waktu itu, “kalau memang mau mati, sampai waktunya, tidak bisa
dihindari, orang yang tidak merokok juga mati”, katanya.
Ya,
memang kapan, di mana dan bagaimana kita mati, hanya Allah yang tahu.
Namun, manusia wajib berikhtiar yang terbaik. Berusaha berhenti merokok
menurut saya adalah ikhtiar yang wajib, apalagi kalau sudah nyata ada
penyakit yang diakibatkannya.
Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa apabila seseorang merokok sebelum umur 20 tahun, harapan hidupnya
Akan berkurang 14 tahun. Jadi, perokok itu akan meninggal sebelum
waktunya, menyebabkan premature death.
Sahabat saya itu akhirnya
memang membuktikan, beliau akhirnya meninggal dalam usia belum begitu
tua, suatu kematian prematur. Kematian yang harusnya dapat dicegah.
Sayang sekali, seorang perokok memang sangat sulit menghentikan
kecanduan rokok ini, tapi perokok lain, bukan satu atau dua, tapi
jutaan, dapat berhenti sama sekali.
Menurut penelitian, berhenti
merokok pada seseorang yang pernah mengalami serangan jantung akan
menurunkan risiko serangan jantung ulangan dan kematian mendadak akibat
jantung.
Sayang, kebanyakan orang menganggap rokok hanya
berpengaruh terhadap penyakit paru, seperti kanker. Memang pemyebab
utama kanker paru adalah rokok, tapi rokok juga merupakan faktor risiko
utama penyakit jantung. Penyakit jantung koroner, sebagai penyebab utama
kematian karena jantung, biang keroknya adalah rokok.
Rokok
bertanggungjawab terhadap satu dari setiap lima kematian di Amerika.
Sekitar 40% kematian akibat jantung disebabkan oleh rokok. Dibandingkan
dengan bukan perokok, Anda mempunyai risiko dua kali lebih besar
meninggal karena serangan jantung ,dan lima kali lebih besar kemungkinan
meningggal karena kematian jantung mendadak.
Dan, bila Anda
merokok, kemudian anda juga mempunyai faktor risiko lain seperti
hipertensi, obesitas, hiperlipidemi, maka risiko Anda untuk meningal
karena jantung akan meningkat jauh beberapa kali.
Rokok dengan
ratusan kandungan kimia di dalamnya dapat menyebakan kerusakan struktur
otot jantung, dan pembuluh darah jantung. Tidak usah berbicara tentang
ratusan zat kimia itu, nikotin dan karbon mono oksida saja sudah cukup
untuk mengakibatkan kerusakan itu.
Nikotin misalnya, akan
meningkatkan curah jantung dengan mempercepat denyut jantung 15-25 kali
per menit, menaikkan tekanan darah 10 sampai 20 mmHg. Untuk
mempertahankan kerja jantung yang meningkat ini, jantung akan memerlukan
oksigen lebih banyak. Karena pada perokok darahnya banyak mengandung
nikotin dan karbon monooksida, kebutuhan oksigen ini jadi tidak
terpenuhi, bahkan otot jantung akan semakin mengalami kerusakan. Hal ini
dapat memacu serangan jantung.
Karbon monooksida dapat
meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kekentalan darah. Karbon
monooksida yang bergerak bersama aliran darah menyebabkan iritasi,
peradangan pada dinding pembuluh darah arteri, termasuk pembuluh darah
koroner.
Proses iritasi dan peradangan inilah yang menjadi pemicu
terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Plak yang terbentuk dari
kolesterol dan sel darah ini, ibaratkan pembuluh darah itu sebagai
sebuah pipa kecil yang berkarat di dalamnya. Karat-karat itu semakin
lama akan semakin banyak dan menumpuk, menutup lobang pipa. Bila karat
itu menutup secara total, maka aliran darah ke otot jantung akan
terhenti.
Rokok adalah penyebab utama kematian karena jantung.
Kandungan nikotin dan karbon mono oksida saja sudah cukup membuat
kerusakan, injuri, pada struktur otot dan pembuluh darah jantung Anda.
Sebelum terlambat, seperti Almarhum sahabat saya, dan jutaan kematian
karena rokok lainnya, kenapa Anda tidak memilih untuk berhenti
merokok?…….Jutaan orang lain dapat berhenti merokok, Anda pasti
bisa….semoga!
Irsyalrusad, Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda sangat berpengaruh dalam kemajuan blog ini..
jadi mohon komentarnya, no spam, no porn..
silahkan untuk menampilkan nama sebelum komentar..